a.
Analisa Bahaya Pada Proses Produksi Saos
Analisis bahaya pada tahap proses dilakukan mengidentifikasi bahaya yang timbul pada
setiap tahap proses produksi
(pembuatan saos) secara berurutan. Bahaya yang teridentifikasi disajikan pada tabel 1.
Tabel 1 : Analisa
Bahaya Pada Proses Produksi Saos
TAHAP
|
BAHAYA
|
SUMBER
BAHAYA
|
RESIKO
|
PENCEGAHAN
|
Penerimaan tomat, pepaya, dan cabai
|
Busuk (barang rusak)
|
Penyimpanan yang tidak tepat.
Kapasitas yang berlebihan.
|
Sedang
|
Menyimpan di tempat khusus.
Tidak melebihi kapasitas.
|
Sortasi
|
Tidak memenuhi syarat buah atau sayur
|
Kecerobohan dari tenaga kerja/ SDM
|
Sedang
|
Meningkatkan ketelitian tenaga kerja
|
Pencucian tomat, pepaya, dan cabai
|
Kontaminasi silang dari air cuci
|
Air yang digunakan tidak memenuhi standar air
|
Tinggi
|
Penggantian air pencucian tomat, pepaya, dan cabai
|
Pengupasan pepaya
|
Kontaminasi silang dari pekerja dan peralatan
|
Higienitas pekerja dan peralatan tidak
diperhatikan
|
Tinggi
|
Penerapan hygiene pekerja dan perlatan
|
Pengukusan tomat, pepaya, dan cabai
|
Kontaminasi silang dari peralatan
|
Kebersihan peralatan tidak diperhatikan
|
Tinggi
|
Penerapan kebersihan peralatan
|
Pembuburan
|
Kontaminasi silang dari peralatan
|
Kebersihan peralatan tidak diperhatikan
|
Tinggi
|
Penerapan kebersihan peralatan
|
Penyaringan bahan
|
Kontaminasi silang dari peralatan
|
Kebersihan peralatan tidak diperhatikan
|
Tinggi
|
Penerapan kebersihan peralatan
|
Masuknya ampas dari bahan yang telah dihaluskan
|
Tingkat kerapatan pada alat saring yang tidak baik
|
Tinggi
|
Perbaikan keadaan fisik dari alat saring
|
|
Pemasakan saos
|
Kontaminasi silang dari peralatan
|
Higienitas peralatan yang tidak diperhatikan
|
Tinggi
|
Penerapan hygiene peralatan
|
Proses pemasakan yang terlalu lama akan merubah
tekstur dan warna saos
|
Besar api yang digunakan
|
Tinggi
|
Meningkatkan ketelitian tenaga kerja
|
|
Rasa dari saos yang dapat berubah
|
Pemberian bahan tambahan yang berlebihan
|
Rendah
|
Meningkatkan ketelitian tenaga kerja
|
|
Pendinginan
|
Kontaminasi dari peralatan
|
Higienitas peralatan yang tidak diperhatikan
|
Sedang
|
Penerapan hygiene peralatan
|
Terkena udara yang bercampur debu
|
Udara ruangan yang tidak bersih
|
Sedang
|
Kebersihan ruang simpan
|
|
Penyimpanan
|
Terkena udara kotor
Perubahan tekstur, warna, dan rasa akibat ruang
simpan yang tidak memenuhi standar
|
Higienitas ruangan yang tidak bersih
|
Tinggi
|
Kebersihan ruangan harus dijaga
Suhu udara dalam ruangan harus dipantau
|
Hasil analisa
bahaya pada proses produksi menunjukan bahwa hampir setiap tahap proses
memberikan resiko terjadi kontaminasi fisik dan mikrobiologi. Hal ini erat
kaitannya dengan sanitasi
peralatan, ruangan hygiene pekerja. Peralatan yg akan digunakan pada setiap
kali proses harus diperhatikan kebersihannya. Sanitasi ruangan harus di
jaga, untuk mengurangi kontaminasi silang dari ruang tempat bekerja atau tempat penyimpanan produk.
b.
Penetapan CCP (Critical
Control Point)
Tahapan proses yang telah
diidentifikasi bahaya, tentukan CCP (Critical
Control Point) atau tidaknya
tahapan dengan mempertimbangkan tingkat resiko. Penentuan CCP pada setiap
tahapan proses pada produksi saos disajikan pada tabel 2.
Tabel 2 : CCP pada pengolahan saos
TAHAPAN
|
CCP NO
|
JENIS BAHAYA
|
BATAS KRITIS
|
METODE
|
FREKUENSI
|
TINDAKAN
KOREKSI
|
Sortasi
|
1
|
Biologi
(bakteri dan jamur)
|
Penanganan
yang higienis
|
Perlakuan
secara teliti
|
Proses
awal produksi
|
Pemisahan
buah/ sayur yang rusak
|
Pembuburan
|
2
|
Biologi
(bakteri)
|
-
|
Pengukuran
kecepatan pembuburan
|
Setiap
dilakukan kegiatan
|
Dilakukan
pembuburan berkelanjutan
|
Penyaringan bahan
|
3
|
Biologi
(bakteri)
|
Ukuran
diamter penyaringan
|
Pengukuran
alat saring secara teliti
|
Setiap
dilakukan kegiatan
|
Dilakukan
penyaringan berikutnya
|
Pemasakan
|
4
|
Biologi
(bakteri)
|
Bahan
yang dimasak harus tepat
|
Pengukuran
suhu pemasakan
|
Setiap
dilakukan kegiatan
|
Melanjutkan
proses pemasakan secara benar
|
Penyimpanan
|
5
|
Biologi
|
Penyimpanan
hingga suhu 150C
|
Pengukuran
suhu penyimpanan
|
Setiap
hari selama penyimpanan
|
Pemisahan
produk yang sudah rusak
|
Dari tabel 2 dapat diketahui
bahwa hasil analisis dengann menggunakan decision tree menunjukan sortasi, pembuburan, penyaringan bahan, pemasakkan,
dan penyimpanan merupakan tahapan proses yang dikatagorikan
CCP. Hal ini berarti tahapan proses bila tidak dikontrol dan dikendalikan dengan baik dapat membahayakan
keselamatan konsumen.
Tahapan proses yang tidak dikatagorikan CCP , dikatagorikan sebagai CP
(Critical
Point). CP merupakan tahapan proses
bila tidak dikendalikan dengan baik mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan. Tahapan proses yang dikatagorikan CP pencucian, pengupasan, pengukusan, dan pendinginan CP pada pengolahan
pembuatan saos disajikan pada
tabel 3.
Tabel 3 : CP pada pengolahan saos
TAHAPAN
|
CP NO
|
JENIS BAHAYA
|
BATAS KRITIS
|
METODE
|
FREKUENSI
|
TINDAKAN
KOREKSI
|
Pencucian
|
1
|
Biologi
|
Air
yang digunakan memenuhi standar kualitas air bersih
|
Pemeriksaan
kualitas air
|
Setiap
proses
|
Mengganti
air dengan air yang bersih
|
Pengupasan
|
2
|
Biologi
dan kimia
|
Alat
kupas yang digunakan harus bersih dan higienis
|
Pemeriksaan
kualitas peralatan
|
Setiap
proses
|
Mengganti
atau membersihkan peralatan dengan yang lebih baik
|
Pengukusan
|
3
|
Biologi
|
Perlatan
yang digunakan harus bersih dan higienis
|
Pemeriksaan
peralatan
|
Setiap
proses
|
Membersihkan
peralatan sebelum dan sesudah digunakan
|
Pendinginan
|
4
|
Biologi
|
Tenggang
waktu cepatdari pembotolan sampai pencelupan produk di air dingin
|
Pemeriksaan
air dan peralatan agar tidak terjadi kontaminasi
|
Setiap
proses
|
Mengulangi
proses yang benar, pembuatan saos harus segera dicelupkan kedalam air dingi
sebelum disimpan, untuk menghindari mikroba
|
Sortasi tomat, pepaya, dan
cabai dilakukan untuk
memisahkan segala cemaran fisik dan
biologi yg ada pada buah seperti, tanah, daun, serangga. Sortasi dilakukan untuk memisahkan buah yang busuk dengan buah yang masih baik. Proses sortasi dilakukan secara manual (tenaga manusia), tangan
operator harus bersih dan pemeriksaan
buah secara visual setiap proses.
Pencucian tomat,
pepaya, dan cabai dilakukan menggunakan air yang sesuai dengan standar kualitas air bersih.
Pencucian harus
memperhatikan penggantian air pada setiap proses. Air pencuci dilakukan berulang dikhawatirkan
timbulnya
kontaminasin
silang
air.
Tomat, pepaya, dan cabai yang sudah dibuburkan, disaring untuk memisahkan
cairan
dengan
ampasnya. Dalam proses
penyaringan
diameter penyaring
harus
dapat
menahan ampas dan
segala cemaran fisik
dan biologi mungkin
ada
dari proses sebelumnya.
Ampas buah yang lolos dapat mempengaruhi kualitas saos
yang dihasilkan terutama dari segi kejernihan.
Saos yang dihasilkan
dicampur dengan bahan tambahan seperti asam
asetat/ asam cuka, gula, garam, dan asam sitrat. Proses pencampuran
menjadi CP karena adanya penambahan bahan pada saos, mempengaruhi sifat sensori pada saos.
Penyimpanan pada saat sebelum disimpan
di suhu dingin, produk harus
dicelupkan ke dalam air dingin untuk mempercepat proses produk menjadi dingin
dan mengurangi mikroba patogen berkembang
biak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar