Minggu, 07 Juni 2015

TEKNOLOGI PANGAN (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)

a.    Analisa Bahaya Pada Proses Produksi Saos
Analisis bahaya pada tahap proses dilakukan mengidentifikasi bahaya yang timbul  pada setiap tahap proses produksi (pembuatan saos) secara berurutan. Bahaya yang teridentifikasi disajikan pada tabel 1.
Tabel 1 : Analisa Bahaya Pada Proses Produksi Saos
TAHAP
BAHAYA
SUMBER BAHAYA
RESIKO
PENCEGAHAN
Penerimaan tomat, pepaya, dan cabai
Busuk (barang rusak)
Penyimpanan yang tidak tepat.
Kapasitas yang berlebihan.
Sedang
Menyimpan di tempat khusus.
Tidak melebihi kapasitas.
Sortasi
Tidak memenuhi syarat buah atau sayur
Kecerobohan dari tenaga kerja/ SDM
Sedang
Meningkatkan ketelitian tenaga kerja
Pencucian tomat, pepaya, dan cabai
Kontaminasi silang dari air cuci
Air yang digunakan tidak memenuhi standar air
Tinggi
Penggantian air pencucian tomat, pepaya, dan cabai
Pengupasan pepaya
Kontaminasi silang dari pekerja dan peralatan
Higienitas pekerja dan peralatan tidak diperhatikan
Tinggi
Penerapan hygiene pekerja dan perlatan
Pengukusan tomat, pepaya, dan cabai
Kontaminasi silang dari peralatan
Kebersihan peralatan tidak diperhatikan
Tinggi
Penerapan kebersihan peralatan
Pembuburan
Kontaminasi silang dari peralatan
Kebersihan peralatan tidak diperhatikan
Tinggi
Penerapan kebersihan peralatan
Penyaringan bahan
Kontaminasi silang dari peralatan
Kebersihan peralatan tidak diperhatikan
Tinggi
Penerapan kebersihan peralatan
Masuknya ampas dari bahan yang telah dihaluskan
Tingkat kerapatan pada alat saring yang tidak baik
Tinggi
Perbaikan keadaan fisik dari alat saring
Pemasakan saos
Kontaminasi silang dari peralatan
Higienitas peralatan yang tidak diperhatikan
Tinggi
Penerapan hygiene peralatan
Proses pemasakan yang terlalu lama akan merubah tekstur dan warna saos
Besar api yang digunakan

Tinggi

Meningkatkan ketelitian tenaga kerja
Rasa dari saos yang dapat berubah
Pemberian bahan tambahan yang berlebihan
Rendah
Meningkatkan ketelitian tenaga kerja
Pendinginan
Kontaminasi dari peralatan
Higienitas peralatan yang tidak diperhatikan
Sedang
Penerapan hygiene peralatan
Terkena udara yang bercampur debu
Udara ruangan yang tidak bersih
Sedang
Kebersihan ruang simpan
Penyimpanan
Terkena udara kotor
Perubahan tekstur, warna, dan rasa akibat ruang simpan yang tidak memenuhi standar
Higienitas ruangan yang tidak bersih
Tinggi
Kebersihan ruangan harus dijaga
Suhu udara dalam ruangan harus dipantau
Hasil analisa bahaya pada proses produksi menunjukan bahwa hampir setiap tahap proses memberikan resiko terjadi kontaminasi fisik dan mikrobiologi. Hal ini erat kaitannya dengan sanitasi peralatan, ruangan hygiene pekerja. Peralatan yg akan digunakan  pada setiap  kali proses harus diperhatikan kebersihannya. Sanitasi ruangan harus di jaga, untuk mengurangi kontaminasi silang dari ruang tempat  bekerja atau tempat penyimpanan produk.
b.   Penetapan CCP (Critical Control Point)
Tahapan proses yang telah diidentifikasi bahaya, tentukan CCP (Critical Control Point) atau tidaknya tahapan dengan mempertimbangkan tingkat resiko. Penentuan  CCP pada setiap tahapan proses pada produksi saos disajikan  pada tabel 2.
Tabel 2 : CCP pada  pengolahan saos
TAHAPAN
CCP NO
JENIS BAHAYA
BATAS KRITIS
METODE
FREKUENSI
TINDAKAN KOREKSI
Sortasi
1
Biologi (bakteri dan jamur)
Penanganan yang higienis
Perlakuan secara teliti
Proses awal produksi
Pemisahan buah/ sayur yang rusak
Pembuburan
2
Biologi (bakteri)
-
Pengukuran kecepatan pembuburan
Setiap dilakukan kegiatan
Dilakukan pembuburan berkelanjutan
Penyaringan bahan
3
Biologi (bakteri)
Ukuran diamter penyaringan
Pengukuran alat saring secara teliti
Setiap dilakukan kegiatan
Dilakukan penyaringan berikutnya
Pemasakan
4
Biologi (bakteri)
Bahan yang dimasak harus tepat
Pengukuran suhu pemasakan
Setiap dilakukan kegiatan
Melanjutkan proses pemasakan secara benar
Penyimpanan
5
Biologi
Penyimpanan hingga suhu 150C
Pengukuran suhu penyimpanan
Setiap hari selama penyimpanan
Pemisahan produk yang sudah rusak
Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa  hasil analisis dengann menggunakan decision tree menunjukan sortasi, pembuburan, penyaringan bahan, pemasakkan, dan penyimpanan merupakan tahapan proses yang dikatagorikan CCP. Hal ini berarti tahapan proses bila tidak dikontrol dan dikendalikan dengan baik dapat membahayakan keselamatan konsumen.
Tahapan proses yang tidak dikatagorikan CCP , dikatagorikan sebagai CP (Critical Point). CP merupakan  tahapan proses bila tidak dikendalikan dengan baik mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan. Tahapan proses yang dikatagorikan CP pencucian, pengupasan, pengukusan, dan pendinginan CP pada pengolahan pembuatan saos disajikan pada tabel 3.
Tabel 3 : CP pada pengolahan saos
TAHAPAN
CP NO
JENIS BAHAYA
BATAS KRITIS
METODE
FREKUENSI
TINDAKAN KOREKSI
Pencucian
1
Biologi
Air yang digunakan memenuhi standar kualitas air bersih
Pemeriksaan kualitas air
Setiap proses
Mengganti air dengan air yang bersih
Pengupasan
2
Biologi dan kimia
Alat kupas yang digunakan harus bersih dan higienis
Pemeriksaan kualitas peralatan
Setiap proses
Mengganti atau membersihkan peralatan dengan yang lebih baik
Pengukusan
3
Biologi
Perlatan yang digunakan harus bersih dan higienis
Pemeriksaan peralatan
Setiap proses
Membersihkan peralatan sebelum dan sesudah digunakan
Pendinginan
4
Biologi
Tenggang waktu cepatdari pembotolan sampai pencelupan produk di air dingin
Pemeriksaan air dan peralatan agar tidak terjadi kontaminasi
Setiap proses
Mengulangi proses yang benar, pembuatan saos harus segera dicelupkan kedalam air dingi sebelum disimpan, untuk menghindari mikroba
Sortasi tomat, pepaya, dan cabai dilakukan untuk memisahkan segala cemaran  fisik dan biologi yg ada pada buah seperti, tanah, daun, serangga. Sortasi dilakukan  untuk memisahkan buah yang busuk dengan buah yang masih baik. Proses sortasi dilakukan  secara manual (tenaga manusia), tangan operator harus bersih  dan pemeriksaan buah secara visual setiap proses.
Pencucian tomat, pepaya, dan cabai dilakukan menggunakan air yang sesuai dengan standar kualitas air bersih. Pencucian harus memperhatikan penggantian air pada setiap proses. Air pencuci dilakukan berulang dikhawatirkan timbulnya kontaminasin silang air.
Tomat, pepaya, dan cabai yang sudah dibuburkan, disaring untuk memisahkan cairan dengan ampasnya. Dalam proses penyaringan diameter penyaring harus dapat menahan ampas dan segala cemaran fisik dan biologi mungkin ada dari proses sebelumnya. Ampas buah yang lolos dapat mempengaruhi kualitas saos yang dihasilkan terutama dari segi kejernihan.
Saos yang dihasilkan  dicampur  dengan bahan tambahan seperti asam asetat/ asam cuka, gula, garam, dan asam sitrat. Proses pencampuran  menjadi CP karena adanya penambahan bahan pada saos, mempengaruhi sifat sensori pada saos.
Penyimpanan pada saat sebelum disimpan di suhu dingin, produk harus dicelupkan ke dalam air dingin untuk mempercepat proses produk menjadi dingin dan mengurangi  mikroba  patogen berkembang biak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar