Kerusakan
lingkungan adalah detereorasi lingkungan dengan hilangnya sumber daya air,
udara, dan tanah. Kerusakan ekosistem dan punahnya flora dan fauna liar.
Kerusakan lingkungan adalah salah satu dari sepuluh ancaman yang secara resmi
diperingatkan oleh High Level Threat
Panel dari PBB. Kerusakan lingkungan terdiri dari berbagai tipe. Ketika
alam rusak dihancurkan dan sumber daya menghilang, maka limgkungan sedang
mengalami kerusakan.
A. Banjir
·
Latar
belakang
Banjir merupakan salah
satu bentuk fenomena alam yan unik karena dapat terjadi secara murni gejala
alam dan dapat terjadi karena dampak dari ulah
manusia sendiri. Banjir dikatakan sebagai gejala alam murni jika kondisi alam
memang mempengaruhi terjadinya banjir, misalnya hujan secara terus-menerus di
daerah dataran rendah atau lembah sungai. Banjir juga dapat disebabkan oleh
ulah manusia misalnya penggundulan hutan di kawasan
resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air, atau rusaknya dam atau
pintu pengendali aliran air.
Hilangnya lapisan
permukaan tanah yang subur karena tererosi aliran air. Rusaknya tanaman dan
berbagai bangunan hasil budidaya manusia. Banjir mengakibatkan rusaknya saran dan prasarana. Memutuskan
jalur transportasi. Mengakibatkan pemadaman listrik. Mengganggu dan merusak
perekonomian, mencemari lingkungan, dan mendatangkan gangguan kesehatan.
·
Solusi
untuk meminimalisir
Membuat saluran air
yang baik, membuang sampah pda tempatnya, melakukan perbaikan dan pembersihan
saluran air, mendirikan bangunan atau konstruksi pencegah banjir, menanam pohon
atau tanaman di area sekitar rumah, melestarikan hutan, membuat lubang biopori
untuk meningkatkan daya resapan air, membuat sumur
serapan, melakukan proyek pendalaman sungai, dan penggunaan paving stone untuk
jalan.
B.
Kemarau
panjang
·
Latar
belakang
Bencana ini terjadi
karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi di suatu daerah sehingga musim
kemarau terjadi lebih lama dari biasanya. Hal ini mengakibatkan terjadinya
kekeringan di beberapa daerah. Kejadian ini terus berulang-ulang dan banyak
pihak yang dirugikan.
·
Dampak
negatif terhadap lingkungan atau makhluk hidup
Akan terjadi panas yang
sangat menyengat, terganggunya produksi hasil pertanian, petani yang tanamannya
terancam gagal panen, kelangkaan terhadap air bersih dan mahal di beberapa
tempat, dan kekeringan.
·
Solusi
untuk meminimalisir
Membuat embung atau
penampung air hujan sebagai penyedia air saat musim kemarau panjang tiba,
memelihara waduk dengan mencegah waduk mengalami pendangkalan, melakukan
penghijauan di daerah hulu dan pengurangan konversi lahan di daerah hulu,
meningkatkan pengawasan terhadap sistem di wilayah yang terancam kekeringan.
C. Kebakaran lahan gambut
·
Latar
belakang
Lahan gambut mempunyai
sifat mudah rusak, pemanfaatannya harus
berpedoman pada upaya pengembangan lahan
berkelanjutan. Pengalihan
konsep lahan gambut
untuk keperluan lain berdasarkan kesesuaian dan kemampuan lahan serta
penggunaan teknologi yang sesuai harus menjadi
dasar dalam pengembangan lahan gambut ke depan.
·
Dampak
negatif terhadap lingkungan atau makhluk hidup
Emisi karbondioksida
yang berpengaruh sangat signifikan,
kebakaran dan hilangnya biomassa dan kerusakan hutan, hilanganya cadangan
karbon dari lahan gambut. Kebakaran lahan gambut secara nyata bepengaruh
terhadap terdegradasinya kondisi lingkungan, kesehatan manusia, dan aspek
sosial ekonomi bagi masyarakat. Degradasi kondisi lingkungan antara lain
perubahan kualitas fisik gambut seperti penurunan kadar air, penurunan permeabilitas, dan meningkatnya kerapatan
lindak. Perubahan kualitas kimia gambut seperti peningkatan pH, penurunan
kandungan C organik, terganggunya dekomposisi tanah gambut, suksesi atau
perkembangan populasi dari komposisi vegetasi hutan akan terganggu sehingga menurunkan
keanekaragaman hayati. Rusaknya siklus hidrologi sehingga menyebabkan lahan
gambut menjadi kering dan mudah terbakar. Menyebabkan infeksi saluran
pernapasan, sakit mata, dan batuk pada manusia. Rusaknya kualitas air sehingga
kurang layak untuk dikonsumsi.
·
Solusi
untuk meminimalisir
Menggunakan teknologi
pengelolaan air yang tepat, peningkatan stabilitas lahan gambut dan serapan
karbondioksida oleh tanaman pada kawasan gambut, tidak membakar sampat atau
sesuatu di sekitar lahan gambut, membersihkan lahan gambut jika sudah
mebgering, menanam tanaman yang cocok untuk lahan gambut seperti nanas dan
kelapa sawit.
D.
Degradasi Lahan atau Tanah
·
Latar belakang
Degradasi lahan
berarti penurunan kualitas tanah dan menghilangnya satau atau lebih fungsi
tanah. Kualitas tanah dapat dinilai berdasarkan fungsi lahan yang berhubungan
dengan ekologi dan fungsi tanah yang berhubungan dengan aktivitas manusia.
Faktor yang mempengaruhi degradasi tanah yaitu faktor alami dan faktor manusia.
Faktor alami mencakup areal belerang yang curam, tanah mudah rusak, erosi,
kebakaran hutan, dan curah hujan yang intensif. Sedangkan faktor manusia yaitu
perubaan populasi, kemiskinan, masalah kepemilikan lahan, deforestrasi, dan
pengembangan pertanian yang tidak tepat.
·
Dampak
negatif terhadap lingkungan atau makhluk hidup
Erosi tanah
merupakan penyebab kemerosotan tingkat produktivitas lahan DAS (Daerah Aliran
Sungai) bagian hulu dan kualitas lahan kritis semakin meluas. Pencemaran
agrokimia disebabkan penggunaan pupuk dan pestisida yang tidak proporsional,
yang menyebabkan menurunnya keanekaragaman hayati, pencemaran air dan tanah.
Perubahan kondisi iklim, hilangnya spesies flora dan fauna, hilangnya lapisan
permukaan tanah yang subur.
·
Solusi
untuk meminimalisir
Dalam menggunakan
pupuk lebih baik diprioritaskan menggunakan pupuk kandang atau pupuk hijau,
penggunaan pestisida harus selalu diawasi sesuai prosedur yang berlaku,
menerapkan pola pergiliran tanaman, air yang digunakan untuk irigasi harus
bebas dari zat pencemar (polutan) yang membahayakan makhluk hidup.
E.
Kerusakan Hutan
·
Latar belakang
Kerusakan hutan
yang terjadi memberikan akibat yang nyata bagi kehidupan manusia. Betapa
pentingnya menjaga dan memlihara hutan karena begitu banyak bencana yang
terjadi akibat kelalaian dan keserakahan manusia. Hutan diperlakukan
semena-mena tanpa memikirkan dampak dan akibatnya ketika hutan menjadi rusak.
Memelihara dan menjaga hutan dampaknya bukan untuk saat ini tetapi juga untuk
masa depan. Kerusakan hutan yang terjadi memberikan dampak langsung maupun
tidak langsung terhadap lingkungan sekitar.
·
Dampak
negatif terhadap lingkungan atau makhluk hidup
Terganggunya sistem
hidrologis yaitu terjadinya banjir saat musim hujan dan kekeringan pada musim
kemarau, hilangnya biodiversitas yang menyebabkan spesies flora dan fauna
menjadi langka dan akan punah, kemiskinan dan kerugian secara ekonomis akibat
penebangan hutan secara liar, perubahan iklim dan pemanasan global karena hutan
tidak bisa menjalankan fungsinya mendaur ulang karbondioksida, kerusakan ekosistem
darat maupun laut, abrasi pantai yaitu hilangnya fungsi hutan mangrove atau
hutan pantai untuk menjaga daerah pantai dari hempasan ombak laut, intrusi dari
laut, dan hilangnya budaya masyarakat.
·
Solusi
untuk meminimalisir
Masyarakat harus
sadar akan ditimbulkan akibat kerusakan hutan, meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk memelihara hutan dan tidak melakukan penebangan hutan,
melakukan tindakan yang memotivasi warga untuk bertanggung jawab terhadap
lingkungan hidup, menetapkan peraturan yang mengatur penebangan hutan,
mengadakan pengawasan, pengendalian, dan pengelolaan hutan, mengeluarkan
undang-undang tentang lingkungan hidup, pemerintah menerapkan cara baru dalam
penanganan kerusakan hutan, memberikan penyuluhan kepada masyarakat lokal akan
pentingnya menjaga fungsi hutan, pemerintah melakukan pengawasan dan
pengendalian secara rutin dan situasional terhadap hal yang terkait dengan
kerusakan hutan.
F.
Pencemaran Tanah
·
Latar belakang
Tanah adalah
lapisan yang menutupi permukaan bumi dengan bahan organik dan anorganik, dimana
bahan organik terdapat di lapisan tanah paling atas yang terdiri dari sisa-sisa
flora dan fauna yang telah mati dan membusuk. Sedangkan bahan anorganik akan
menjadi batu yang dibentuk oleh berbagai perubahan fisik dan kimia di batuan
dasar. Tanah dikatakan tercemar ketika lapisan produktif tanah terkontaminasi
oleh bahan kimia buatan manusia, yang kemudian mengubah sifat alami dan
produktivitas tanah.
·
Dampak
negatif terhadap lingkungan atau makhluk hidup
Turunnya kesuburan
tanah yang berakibat pada menurunnya produktivitas tanah, tanah yang telah
terkontaminasi tidak dapat menghasilkan tanaman yang sehat. Tanah akan
kehilangan nutrisi alami yang terkandung di dalamnyaa, tanaman tidak akan
berkembang yang lebih lanjut akan menyebabkan erosi. Gangguan dalam
keseimbangan flora dan fauna yang berada di dalam tanah. Peningkatan salinitas
tanah yang membuat tanah menjadi tidak berguna dan tandus. Debu beracun yang
ditimbulkan merupakan efek potensial pencemaran tanah. Bau busuk yang menyebabkan
sakit kepala, mual, dan kelelahan. Polutan tanah akan membawa perubahan dalam
struktur tanah yang akan menyebabkan kematian organisme penting di dalamnya.
·
Solusi
untuk meminimalisir
Mengangkat lapisan
tanah yang telah terkontaminasi sehingga tidak lagi digunakan, mengikuti sistem
pengelolaan tanah yang tepat, mempertahankan sistem pembuangan limbah,
menghindari terlalu sering penggunaan pupuk dan pestisida.
G.
Kerusakan Ekosistem Terumbu Karang
·
Latar belakang
Terumbu karang
merupakan ekosistem laut dangkal tropis yang paling kompleks dan produktif.
Terumbu karang juga merupakan ekosistem yang rentan terhadap perubahan
lingkungan, namun tekanan yang dialaminya semakin menigkat seiring dengan
penambahan jumlah produk dan aktivitas masyarakat di wilayah pesisir.
·
Dampak
negatif terhadap lingkungan atau makhluk hidup
Pembangunan pesisir
yang pesat akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi dan meningkatnya kebutuhan
manusia. Sering terjaid banjir dan erosi akibat lahan dimanfaatkan untuk areal
perladangan. Terumbu karang mengalami kerusakan daya perlindungan sehingga supply makanan yang dihasilkan mengalami
penurunan.
·
Solusi
untuk meminimalisir
Tidak membuang
sampah atau limbah, melakukan kampanye kepada masyarakat untuk meningkatkan
kesadaran tentang pentingnya kelestarian terumbu karang, tidak membuat souvenir
yang terbuat dari terumbu karang, dan penegakkan undang-undang yang tegas.
H.
Pencemaran Air
·
Latar belakang
Pencemaran disebut juga
dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-bahan pencemar (polutan) yang
dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada
umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam pembangunan. Pencemaran air terjadi karena
masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air, seperti
deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya, selain itu,
tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi
atau pencemaran.
·
Dampak
negatif terhadap lingkungan atau makhluk hidup
Rusaknya ekosistem perairan, seperti
sungai, danau atau waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut. Berkurangnya air bersih untuk
dikonsumsi, menimbulkan penyakit.
·
Solusi
untuk meminimalisir
Menggunakan air
dengan bijaksana yakni mengurangi penggunaan air untuk kegiatan yang kurang berguna
dan menggunakan dalam jumlah yang tepat. Mengurangi penggunaan detergen dan
menggunakan detergen ramah lingkungan dan dapat terurai di alam secara cepat.
Mengurangi konsumsi obat-obatn kimia berbahaya seperti pestisida dan obat
nyamuk cair. Tidak membuang sampah rumah tangga di sungai atau danau. Tidak
merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi bahan kritis yang bertujuan untuk
meningkatkan konservasi air bawah tanah, menanggulangi kerusakan lahan bekas
pembuangan limbah.
I.
Pencemaran Udara
·
Latar belakang
Pencemaran udara
adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di
atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan makhluk hidup,
mengganggu estetika dan kenyaman, atau merusak properti. Pencemaran udara
mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia
secara umum, serta menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu pencemaran primer yang diakibatkan langsung
dari sumber pencemaran udara dan pencemaran sekunder yang terbentuk dari
reasksi pencemaran primer di atmosfer.
·
Dampak
negatif terhadap lingkungan atau makhluk hidup
Penipisan ozon (O3),
pemanasan global (global warming),
penyakit pada pernapasan, rerganggunya proses produksi, stres dan penurunan
tingkat produktivitas kesehatan, dan penurunan kemampuan mental dan tingkat
kecerdasan (IQ) pada anak-anak.
·
Solusi
untuk meminimalisir
Clean air act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi
industri yang melakukan pencemaran udara, mengembangkan teknologi yang ramah
lingkungan dan dapat diperbaharui, menghemat energi yang digunakan, dan menjaga
kebersihan lingkungan tempat tinggal.
J.
Pencemaran Suara
·
Latar belakang
Pencemaran suara adalah
tingkat kebisingan yang sangat mengganggu kehidupan manusia, yaitu suara yang
memiliki kekuatan > 80 desibel. Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari
suara kendaraan bermotor, mesin kereta api, mesin pesawat jet, mesin-mesin pabrik, dan instrumen musik. Pencemaran suara cukup menjadi
ancaman serius bagi kualitas lingkungan terutama di bagian suasana. Sumber
pencemaran suara adalah kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang dapat
mengganggu dan merusak pendengaran manusia.
·
Dampak
negatif terhadap lingkungan atau makhluk hidup
Gangguan fisik
seperti kehilangan pendengaran, tekanan darah meningkat, sakit kepala, dan
bunyi dengung. Gangguang psikologis berupa kejengkelan dan kebingungan akibat
tidak bisanya untuk berkonsentrasi atau istirahat. Gangguan komunikasi yang
dapat menyebabkan terganggunya pekerjaan sampai pada kemungkinan terjadinya
kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan
keseimbangan yaitu menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa atau melayang,
yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis berupa vertigo atau mual-mual. Efek
pada pendengaran yang menyebabkan tuli progresif.
·
Solusi
untuk meminimalisir
Menggunakan alat
peredam suara sebagai sistem kendali bising yang aktif. Meningkatkan pendidikan
yang dapat memberikan kesadaran serta membentuk sikap positif terhadap alam
sekitar. Tanggung jawab bersama oleh pemerintah dan masyarakat untuk melindungi
alam sekitar. Melakukan pameran dan kampany tentang lingkungan dan melalui
media massa untuk melindungi lingkungan dari pencemaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2013. “Dampak Pencemaran Udara dan
Solusinya” (online). http://www.sumberilmu.org/2013/05/dampak-pencemaran-udara-dan-solusinya.html.
(diakses pada 7 Juni 2015).
Alamendah.
2014. “Kerusakan Lingkungan Hidup Di
Indonesia Dan Penyebabnya” (online). http://www.alamendah.org/2014/08/01/kerusakan-lingkungan-hidup-di-indonesia-dan-penyebabnya.html.
(diakses pada 7 Juni 2015).
Hidayat,
Sahdat. 2014. “Bentuk-Bentuk Dan Contoh
Kerusakan” (online). http://sahdathidayat.blogspot.com/2014/05/bentuk-bentuk-dan-contoh-kerusakan.html.
(diakses pada 7 Juni 2015).
Jefri.
2009. “Dampak Kerusakan Terumbu Karang”
(online). http://jefrihutagalung.wordpress.com/tag/dampak-kerusakan-terumbu-karang/
(diakses pada 7 Juni 2015).
Rystanti.
Virgiana. 2013. “Kerusakan Terumbu Karang”
(online). http://rystanti.blogspot.com/2013/12/kerusakan-terumbu-karang.html.
(diakses pada 7 Juni 2015).
Wedaran.
“Pencemaran Tanah” (online). http://www.wedaran.com/19613/pencemaran-tanah/
(diakses pada 7 Juni 2015).
Wiki.
2013. “Kerusakan Lingkungan”
(online). http://id.wikipedia.org/wiki/Kerusakan-Lingkungan.html.
(diakses pada 7 Juni 2015).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar