Sabtu, 06 Juni 2015

KERUSAKAN LINGKUNGAN

Kerusakan lingkungan adalah detereorasi lingkungan dengan hilangnya sumber daya air, udara, dan tanah. Kerusakan ekosistem dan punahnya flora dan fauna liar. Kerusakan lingkungan adalah salah satu dari sepuluh ancaman yang secara resmi diperingatkan oleh High Level Threat Panel dari PBB. Kerusakan lingkungan terdiri dari berbagai tipe. Ketika alam rusak dihancurkan dan sumber daya menghilang, maka limgkungan sedang mengalami kerusakan.
A.  Banjir
·      Latar belakang
Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam yan unik karena dapat terjadi secara murni gejala alam dan dapat terjadi karena dampak dari ulah manusia sendiri. Banjir dikatakan sebagai gejala alam murni jika kondisi alam memang mempengaruhi terjadinya banjir, misalnya hujan secara terus-menerus di daerah dataran rendah atau lembah sungai. Banjir juga dapat disebabkan oleh ulah manusia misalnya penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air, atau rusaknya dam atau pintu pengendali  aliran air.

·      Dampak negatif terhadap lingkungan atau makhluk hidup
Hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur karena tererosi aliran air. Rusaknya tanaman dan berbagai bangunan hasil budidaya manusia. Banjir mengakibatkan rusaknya saran dan prasarana. Memutuskan jalur transportasi. Mengakibatkan pemadaman listrik. Mengganggu dan merusak perekonomian, mencemari lingkungan, dan mendatangkan gangguan kesehatan.
·      Solusi untuk meminimalisir
Membuat saluran air yang baik, membuang sampah pda tempatnya, melakukan perbaikan dan pembersihan saluran air, mendirikan bangunan atau konstruksi pencegah banjir, menanam pohon atau tanaman di area sekitar rumah, melestarikan hutan, membuat lubang biopori untuk meningkatkan daya resapan air, membuat sumur serapan, melakukan proyek pendalaman sungai, dan penggunaan paving stone untuk jalan.
B.   Kemarau panjang
·      Latar belakang
Bencana ini terjadi karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi di suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya. Hal ini mengakibatkan terjadinya kekeringan di beberapa daerah. Kejadian ini terus berulang-ulang dan banyak pihak yang dirugikan.
·      Dampak negatif terhadap lingkungan atau makhluk hidup
Akan terjadi panas yang sangat menyengat, terganggunya produksi hasil pertanian, petani yang tanamannya terancam gagal panen, kelangkaan terhadap air bersih dan mahal di beberapa tempat, dan kekeringan.
·      Solusi untuk meminimalisir
Membuat embung atau penampung air hujan sebagai penyedia air saat musim kemarau panjang tiba, memelihara waduk dengan mencegah waduk mengalami pendangkalan, melakukan penghijauan di daerah hulu dan pengurangan konversi lahan di daerah hulu, meningkatkan pengawasan terhadap sistem di wilayah yang terancam kekeringan.
C.  Kebakaran lahan gambut
·      Latar belakang
Lahan gambut mempunyai sifat mudah rusak, pemanfaatannya harus berpedoman pada upaya pengembangan lahan berkelanjutan. Pengalihan konsep lahan gambut untuk keperluan lain berdasarkan kesesuaian dan kemampuan lahan serta penggunaan teknologi yang sesuai harus menjadi dasar dalam pengembangan lahan gambut ke depan.
·      Dampak negatif terhadap lingkungan atau makhluk hidup
Emisi karbondioksida yang berpengaruh sangat signifikan, kebakaran dan hilangnya biomassa dan kerusakan hutan, hilanganya cadangan karbon dari lahan gambut. Kebakaran lahan gambut secara nyata bepengaruh terhadap terdegradasinya kondisi lingkungan, kesehatan manusia, dan aspek sosial ekonomi bagi masyarakat. Degradasi kondisi lingkungan antara lain perubahan kualitas fisik gambut seperti penurunan kadar air, penurunan permeabilitas, dan meningkatnya kerapatan lindak. Perubahan kualitas kimia gambut seperti peningkatan pH, penurunan kandungan C organik, terganggunya dekomposisi tanah gambut, suksesi atau perkembangan populasi dari komposisi vegetasi hutan akan terganggu sehingga menurunkan keanekaragaman hayati. Rusaknya siklus hidrologi sehingga menyebabkan lahan gambut menjadi kering dan mudah terbakar. Menyebabkan infeksi saluran pernapasan, sakit mata, dan batuk pada manusia. Rusaknya kualitas air sehingga kurang layak untuk dikonsumsi.
·      Solusi untuk meminimalisir
Menggunakan teknologi pengelolaan air yang tepat, peningkatan stabilitas lahan gambut dan serapan karbondioksida oleh tanaman pada kawasan gambut, tidak membakar sampat atau sesuatu di sekitar lahan gambut, membersihkan lahan gambut jika sudah mebgering, menanam tanaman yang cocok untuk lahan gambut seperti nanas dan kelapa sawit.
D.  Degradasi Lahan atau Tanah
·      Latar belakang
Degradasi lahan berarti penurunan kualitas tanah dan menghilangnya satau atau lebih fungsi tanah. Kualitas tanah dapat dinilai berdasarkan fungsi lahan yang berhubungan dengan ekologi dan fungsi tanah yang berhubungan dengan aktivitas manusia. Faktor yang mempengaruhi degradasi tanah yaitu faktor alami dan faktor manusia. Faktor alami mencakup areal belerang yang curam, tanah mudah rusak, erosi, kebakaran hutan, dan curah hujan yang intensif. Sedangkan faktor manusia yaitu perubaan populasi, kemiskinan, masalah kepemilikan lahan, deforestrasi, dan pengembangan pertanian yang tidak tepat.
·      Dampak negatif terhadap lingkungan atau makhluk hidup
Erosi tanah merupakan penyebab kemerosotan tingkat produktivitas lahan DAS (Daerah Aliran Sungai) bagian hulu dan kualitas lahan kritis semakin meluas. Pencemaran agrokimia disebabkan penggunaan pupuk dan pestisida yang tidak proporsional, yang menyebabkan menurunnya keanekaragaman hayati, pencemaran air dan tanah. Perubahan kondisi iklim, hilangnya spesies flora dan fauna, hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur.
·      Solusi untuk meminimalisir
Dalam menggunakan pupuk lebih baik diprioritaskan menggunakan pupuk kandang atau pupuk hijau, penggunaan pestisida harus selalu diawasi sesuai prosedur yang berlaku, menerapkan pola pergiliran tanaman, air yang digunakan untuk irigasi harus bebas dari zat pencemar (polutan) yang membahayakan makhluk hidup.
E.   Kerusakan Hutan
·      Latar belakang
Kerusakan hutan yang terjadi memberikan akibat yang nyata bagi kehidupan manusia. Betapa pentingnya menjaga dan memlihara hutan karena begitu banyak bencana yang terjadi akibat kelalaian dan keserakahan manusia. Hutan diperlakukan semena-mena tanpa memikirkan dampak dan akibatnya ketika hutan menjadi rusak. Memelihara dan menjaga hutan dampaknya bukan untuk saat ini tetapi juga untuk masa depan. Kerusakan hutan yang terjadi memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan sekitar.
·      Dampak negatif terhadap lingkungan atau makhluk hidup
Terganggunya sistem hidrologis yaitu terjadinya banjir saat musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau, hilangnya biodiversitas yang menyebabkan spesies flora dan fauna menjadi langka dan akan punah, kemiskinan dan kerugian secara ekonomis akibat penebangan hutan secara liar, perubahan iklim dan pemanasan global karena hutan tidak bisa menjalankan fungsinya mendaur ulang karbondioksida, kerusakan ekosistem darat maupun laut, abrasi pantai yaitu hilangnya fungsi hutan mangrove atau hutan pantai untuk menjaga daerah pantai dari hempasan ombak laut, intrusi dari laut, dan hilangnya budaya masyarakat.
·      Solusi untuk meminimalisir
Masyarakat harus sadar akan ditimbulkan akibat kerusakan hutan, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara hutan dan tidak melakukan penebangan hutan, melakukan tindakan yang memotivasi warga untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup, menetapkan peraturan yang mengatur penebangan hutan, mengadakan pengawasan, pengendalian, dan pengelolaan hutan, mengeluarkan undang-undang tentang lingkungan hidup, pemerintah menerapkan cara baru dalam penanganan kerusakan hutan, memberikan penyuluhan kepada masyarakat lokal akan pentingnya menjaga fungsi hutan, pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian secara rutin dan situasional terhadap hal yang terkait dengan kerusakan hutan.
F.   Pencemaran Tanah
·      Latar belakang
Tanah adalah lapisan yang menutupi permukaan bumi dengan bahan organik dan anorganik, dimana bahan organik terdapat di lapisan tanah paling atas yang terdiri dari sisa-sisa flora dan fauna yang telah mati dan membusuk. Sedangkan bahan anorganik akan menjadi batu yang dibentuk oleh berbagai perubahan fisik dan kimia di batuan dasar. Tanah dikatakan tercemar ketika lapisan produktif tanah terkontaminasi oleh bahan kimia buatan manusia, yang kemudian mengubah sifat alami dan produktivitas tanah.
·      Dampak negatif terhadap lingkungan atau makhluk hidup
Turunnya kesuburan tanah yang berakibat pada menurunnya produktivitas tanah, tanah yang telah terkontaminasi tidak dapat menghasilkan tanaman yang sehat. Tanah akan kehilangan nutrisi alami yang terkandung di dalamnyaa, tanaman tidak akan berkembang yang lebih lanjut akan menyebabkan erosi. Gangguan dalam keseimbangan flora dan fauna yang berada di dalam tanah. Peningkatan salinitas tanah yang membuat tanah menjadi tidak berguna dan tandus. Debu beracun yang ditimbulkan merupakan efek potensial pencemaran tanah. Bau busuk yang menyebabkan sakit kepala, mual, dan kelelahan. Polutan tanah akan membawa perubahan dalam struktur tanah yang akan menyebabkan kematian organisme penting di dalamnya.
·      Solusi untuk meminimalisir
Mengangkat lapisan tanah yang telah terkontaminasi sehingga tidak lagi digunakan, mengikuti sistem pengelolaan tanah yang tepat, mempertahankan sistem pembuangan limbah, menghindari terlalu sering penggunaan pupuk dan pestisida.
G.  Kerusakan Ekosistem Terumbu Karang
·      Latar belakang
Terumbu karang merupakan ekosistem laut dangkal tropis yang paling kompleks dan produktif. Terumbu karang juga merupakan ekosistem yang rentan terhadap perubahan lingkungan, namun tekanan yang dialaminya semakin menigkat seiring dengan penambahan jumlah produk dan aktivitas masyarakat di wilayah pesisir.
·      Dampak negatif terhadap lingkungan atau makhluk hidup
Pembangunan pesisir yang pesat akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi dan meningkatnya kebutuhan manusia. Sering terjaid banjir dan erosi akibat lahan dimanfaatkan untuk areal perladangan. Terumbu karang mengalami kerusakan daya perlindungan sehingga supply makanan yang dihasilkan mengalami penurunan.
·      Solusi untuk meminimalisir
Tidak membuang sampah atau limbah, melakukan kampanye kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kelestarian terumbu karang, tidak membuat souvenir yang terbuat dari terumbu karang, dan penegakkan undang-undang yang tegas.
H.  Pencemaran Air
·      Latar belakang
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam pembangunan. Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran.
·      Dampak negatif terhadap lingkungan atau makhluk hidup
Rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut. Berkurangnya air bersih untuk dikonsumsi, menimbulkan penyakit.
·      Solusi untuk meminimalisir
Menggunakan air dengan bijaksana yakni mengurangi penggunaan air untuk kegiatan yang kurang berguna dan menggunakan dalam jumlah yang tepat. Mengurangi penggunaan detergen dan menggunakan detergen ramah lingkungan dan dapat terurai di alam secara cepat. Mengurangi konsumsi obat-obatn kimia berbahaya seperti pestisida dan obat nyamuk cair. Tidak membuang sampah rumah tangga di sungai atau danau. Tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar. Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi bahan kritis yang bertujuan untuk meningkatkan konservasi air bawah tanah, menanggulangi kerusakan lahan bekas pembuangan limbah.
I.     Pencemaran Udara
·      Latar belakang
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan makhluk hidup, mengganggu estetika dan kenyaman, atau merusak properti. Pencemaran udara mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum, serta menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu pencemaran primer yang diakibatkan langsung dari sumber pencemaran udara dan pencemaran sekunder yang terbentuk dari reasksi pencemaran primer di atmosfer.
·      Dampak negatif terhadap lingkungan atau makhluk hidup
Penipisan ozon (O3), pemanasan global (global warming), penyakit pada pernapasan, rerganggunya proses produksi, stres dan penurunan tingkat produktivitas kesehatan, dan penurunan kemampuan mental dan tingkat kecerdasan (IQ) pada anak-anak.
·      Solusi untuk meminimalisir
Clean air act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang melakukan pencemaran udara, mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui, menghemat energi yang digunakan, dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
J.     Pencemaran Suara
·      Latar belakang
Pencemaran suara adalah tingkat kebisingan yang sangat mengganggu kehidupan manusia, yaitu suara yang memiliki kekuatan > 80 desibel. Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, mesin kereta api, mesin pesawat jet, mesin-mesin pabrik, dan instrumen musik. Pencemaran suara cukup menjadi ancaman serius bagi kualitas lingkungan terutama di bagian suasana. Sumber pencemaran suara adalah kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia.
·      Dampak negatif terhadap lingkungan atau makhluk hidup
Gangguan fisik seperti kehilangan pendengaran, tekanan darah meningkat, sakit kepala, dan bunyi dengung. Gangguang psikologis berupa kejengkelan dan kebingungan akibat tidak bisanya untuk berkonsentrasi atau istirahat. Gangguan komunikasi yang dapat menyebabkan terganggunya pekerjaan sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan keseimbangan yaitu menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa atau melayang, yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis berupa vertigo atau mual-mual. Efek pada pendengaran yang menyebabkan tuli progresif.
·      Solusi untuk meminimalisir
Menggunakan alat peredam suara sebagai sistem kendali bising yang aktif. Meningkatkan pendidikan yang dapat memberikan kesadaran serta membentuk sikap positif terhadap alam sekitar. Tanggung jawab bersama oleh pemerintah dan masyarakat untuk melindungi alam sekitar. Melakukan pameran dan kampany tentang lingkungan dan melalui media massa untuk melindungi lingkungan dari pencemaran.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. “Dampak Pencemaran Udara dan Solusinya” (online). http://www.sumberilmu.org/2013/05/dampak-pencemaran-udara-dan-solusinya.html. (diakses pada 7 Juni 2015).
Alamendah. 2014. “Kerusakan Lingkungan Hidup Di Indonesia Dan Penyebabnya” (online). http://www.alamendah.org/2014/08/01/kerusakan-lingkungan-hidup-di-indonesia-dan-penyebabnya.html. (diakses pada 7 Juni 2015).
Hidayat, Sahdat. 2014. “Bentuk-Bentuk Dan Contoh Kerusakan” (online). http://sahdathidayat.blogspot.com/2014/05/bentuk-bentuk-dan-contoh-kerusakan.html. (diakses pada 7 Juni 2015).
Jefri. 2009. “Dampak Kerusakan Terumbu Karang” (online). http://jefrihutagalung.wordpress.com/tag/dampak-kerusakan-terumbu-karang/ (diakses pada 7 Juni 2015).
Rystanti. Virgiana. 2013. “Kerusakan Terumbu Karang” (online). http://rystanti.blogspot.com/2013/12/kerusakan-terumbu-karang.html. (diakses pada 7 Juni 2015).
Wedaran. “Pencemaran Tanah” (online). http://www.wedaran.com/19613/pencemaran-tanah/ (diakses pada 7 Juni 2015).
Wiki. 2013. “Kerusakan Lingkungan” (online). http://id.wikipedia.org/wiki/Kerusakan-Lingkungan.html. (diakses pada 7 Juni 2015).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar